Ekuitas dan Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Syukur
Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat
serta salam kita hanturkan ke baginda Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga (ahlubait), sahabat (ahlusunah wal jamaah) serta para
pengikutnya hingga akhir zaman. Amien.
Pada kesempatan
kali ini kami dari kelompok enam akan berusaha mencoba membahas suatu masalah,
yaitu pembahasan mengenai Ekuitas dan
Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif dalam mata kuliah Ekonomi Islam. Kami
berusaha seobjektif mungkin meskipun pembahasan kami hanya sebatas pada kajian
pustaka, tidak melakukan investigasi atau penelitian langsung. Namun hal itu
tidak mengurangi pembahasan kami.
Demikianlah
pengantar singkat tentang makalah kami, tidak ada kesempurnaan dalam diri
manusia kecuali Allah SWT semata. Masukan serta kritikan berguna bagi kami,
guna penyempurnaan pembahasan yang telah kami lakukan, terimakasih.
Pekanbaru, Desember 2012
PENULIS
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….....……….i
Daftar
Isi……………………………………………………………………............... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................... ..1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. ..1
C.
Tujuan dan
Mamfaat.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekuitas, Efisiensi, dan Ekonomi Kompetitif…… ………..3
1.
Ekuitas…………………………………………………………… ..3
2.
Efisiensi……………………………………………..………….......3
3.
Ekonomi kompetitif……………………………………………... ..4
B. Ekuitas dan Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif..... ..........................5
Sudut Pandang Nilai Pelanggan......................................................... ..6
Ciri-ciri Keunikan.................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….…......9
B.
Saran............……………………………………………….…............9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...………..11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemisahan kepemilikan perusahaan dengan manajemen perusahaan
bertujuan agar keuntungan yang semaksimal mungkin dapat diperoleh dengan biaya
yang seefisien mungkin. Penggunaan dana dari kepemilikan eksternal, dan pengolahan
oleh manajemen yang profesional diharapkan mampu memaksimalkan pertumbuhan
perusahaan di tengah persaingan lingkungan bisnis yang sangat ketat.
Dalam perekonomian global
persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua negara melakukan reformasi di
bidang ekonomi dengan mulai membuka diri terhadap perdagangan dan penanaman
modal di luar batas negaranya. Pasar
modal merupakan salah satu lembaga yang berfungsi dan meningkatkan
pertumbuhan perekonomian di negara Indonesia yang merupakan sumber pembiayaan
jangka menengah dan jangka panjang dengan tujuan menggerakkan dana masyarakat
untuk pengembangan dunia usaha.
Di era industrialisasi
yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin
memenangkan kompetisi dalam dunia industri tentunya akan selalu mengevaluasi
dan menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh, dan salah satunya adalah
memberikan perhatian penuh terhadap kualitas tenaga kerja. Karena dengan tenaga
kerja yang berkualitas akan menghasilkan produk yang berkualitas yang bebas
dari kerusakan dan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkankan
kepuasaan konsumen.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang akan dibahas adalah:
1.
Apa yang dimaksud dengan ekuitas, efisiensi, dan ekonomi kompetitif?
2.
Apa yang dimaksud dengan ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi
kompetitif?
C.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Kita dapat mengenal dan mengetahui ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi
kompetitif.
Mamfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
Memberikan informasi kepada kita tentang ekuitas dan efisiensi dalam
ekonomi kompetitif, dan kita bisa menerapkannya dalam kegiatan ekonomi yang
kita lakukan ke depannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekuitas, Efisiensi, dan Ekonomi Kompetitif
1. Ekuitas
Ekuitas
merupakan besarnya kepentingan atau hak pemilik perusahaan pada harta
perusahaan. Dapat juga disebut modal kepemilikan.
Dalam beberapa
hal atau dalam kaitannya dengan kebutuhan modal untuk ekspansi, ekuitas sering
juga diartikan sebagai modal kepemilikan (equity of capital).
Artinya jika perusahaan membutuhkan dana untuk
pengembangan usaha maka salah satu alternatif sumbernya bisa berasal dari modal
sendiri. Dalam hal ini perusahaan bisa menerbitkan saham baru dan menjualnya
kepada pihak lain, atau pemegang saham yang ada.
2.
Efisiensi
Efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu
(dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan
tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan
efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil
yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah
ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan
penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang
diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B.
Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan
waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan
cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
3.
Ekonomi kompetitif
Persaingan atau competition, bisa juga disebut kompotitif merupakan
suatu proses social, baik yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok.
Persaingan untuk mendapatkan keuntungan tanpa menggunakan ancaman ataupun
kekerasan. Persaingan antarindividu dapat dilihat dari kasus dua pemuda yang
bersaing memperoleh pekerjaan. Persaingan antarkelompok dapat dilihat dari
persaingan antara dua atau lebih perusahaan untuk mendapatkan suatu proyek dari
pemerintah. Persaingan sealu ada di masyarakat. Disadari atau tidak, persaingan
tersebut berlangsung setiap hari. Salah satunya adalah persaingan dalam bidang
ekonomi.
Persaingan di bidang ekonomi atau ekonomi kompetitif timbul karena
terbatasnya alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia
yang tidak terbatas. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha
keras mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkannya. Namun, karena
alat pemuas kebutuhan tersebut, dapat dipastikan tidak semua kebutuhan dapat
dipenuhi. Oleh kaena itu, terjadilah kerja sama, persaingan, bahkan konflik
antar individu, antarkelompok, bahkan untuk kasus tertentu, terjadi persaingan
antar manusia dengan hewan.
Contoh persaingan dalam bidang ekonomi adalah persaingan antar
pedagang dalam menjalankan usahanya. Mereka bersaing mulai dari persaingan
mutu, pelayanan, sampai dengan persaingan harga agar mendapatkan pembeli. Untuk
kasus persaingan antarkelompok dapat dilihat dari persaingan beberapa
perusahaan yang bersaing mendapatkan wilayah pasar. Mereka bersaing dengan
macam cara untuk menguasai pasar.
B.
Ekuitas dan Efisiensi
dalam Ekonomi Kompetitif
Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di
dalam dan di luar perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek
retrukturisasi organisasi perusahaan, akuisisi, dan merger serta aliansi
strategik. Dalam aspek yang lebih operasional menyangkut manajemen finansial,
produksi, pemasaran, manajemen administrasi dan manajemen sumberdaya manusia.
Sementara itu masalah eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar
sedemikian dinamisnya seperti tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan
produk, fluktuasi harga input dan output, ekspansi pasar perusahaan lain,
teknologi dan pesaing. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif,
perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan
internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana
mengefektifkan potensi sumberdaya yang
ada.
Michael E. Porter dalam bukunya yang terkenal, The competitive
Advantage of Nation, 1990, mengemukakan tentang tidak adanya korelasi langsung
antara dua factor prouksi (sumber daya yang melimpah dan sumber daya manusia
yang murah) yang dimiliki suatu negara, yag dimanfaatkan menjadi keunggulan
daya saing dalam perdagangan internasional.
Pada awalnya,
keunggulan kompetitif mungkin sangat didukung oleh kondisi atribut lain atau
kesempatan dan peran pemerintah, dimana tingkat kompetisi suatu negara ditopang
secara ketat oleh dominasi investasi dan inovasi. Akan tetapi, tidak semua
negara harus melewati ketiga tahapan tersebut secara berurutan. Jika suatu
nagara telah mencapai tahap domonasi maka investasi akan terjerat konsumerisme
yang akhirnya kembali ke tahap yang paling rendah. Tidak semua industri ynag
sukses dalam negara tertentu didukung oleh teori tersebut.
Adapun kelompok
yang banyak memilih strategi keunggulan kompetitif adalah kelompok tektoknat.
Dengan menekankan dasar industrialisasi yang menggunakan teknologi canggih
untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi.
Keunggulan kompetitif adalah
kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit
melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan.
Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk
meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan
keunikan produk.
Sudut Pandang Nilai Pelanggan
1. Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
Keunggulan
kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka
memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut.
Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan
dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan
dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu
perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman
barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.
2.
Sudut Keunikan.
Keunikan
dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru
oleh pesaing. Misalnya kita membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate
kambing serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan
di sebelah rumah makan kita. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga
dengan yang Anda sajikan. Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan karena sebagian
pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Anda mampu menciptakan
sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Anda.
Ciri-ciri
Keunikan
(1) Kemampuan finansial dan ekonomis.
Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya
kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat
dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat
berupa kemampuan perusahaan menekan harga produk yang lebih murah
ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.
(2)
Kemampuan
menciptakan produk strategik.
Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan
ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama dari perusahaan lain. Antara
lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk
serta suasana lingkungan bisnis Anda. Kembali ke contoh terdahulu, misalnya
Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih besar, bumbu yang lebih
bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik khas, ada
tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi
keuntungan bisnis Anda dsb.
(3) Kemampuan teknologi dan proses.
Perusahaan harus memiliki ciri berbeda
dalam membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan
lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang
modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya di kalangan luas pelanggan.
Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan proses
tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih
seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .
(4) Kemampuan keorganisasian.
Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan
perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan
kebutuhan pelanggan. Perusahaan termasuk karyawannya perlu
memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti
perubahan-perubahan karakter pelanggan, teknologi, keadaan pasokan, peraturan,
dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu
loyal kepada perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah:
Sebuah sistem
ekonomi yang efisien dapat memberi lebih banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa
menggunakan lebih banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini
akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya yang pertama mendasar
dalil kesejahteraan berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang
menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif
adalah efisien (tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar).
Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah
bertujuan membuat kebijakan yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan
efisiensi ekonomi. Namun, tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan
menghapus distorsi pasar maka akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi.
Selanjutnya yang kedua berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada
beberapa distorsi pasar maka tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja
yang akan bergerak ke arah yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat
sektor lain yang bisa menurunkan efisiensi.
Akibat hal-hal di atas maka muncul persaingan
di bidang ekonomi atau ekonomi
kompetitif karena terbatasnya alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut,
manusia berusaha keras mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkannya.
B. SARAN
Setelah kita
mempelajari dan mengetahui tentang ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi
kompetitif, diharapkan agar kita dapat mengamalkan dan merealisasikannya dalam
kehidupan kita sehari-hari untuk meningkatkan perekonomian. Semoga lebih
bermamfaat bagi kita semua. Amin!
DATAR
PUSTAKA
Halwani, Hendra R. Ekonomi Internasional dan globalisasi Ekonomi,
Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. 2005.
Http://KEUNGGULAN KOMPETITIF Rona Wajah.html.
Http://Efektif dan Efisiensi _ AgusWibisono.com.html.