Saturday, February 23, 2013

Ekuitas dan Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif




KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam kita hanturkan ke baginda Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga (ahlubait), sahabat (ahlusunah wal jamaah) serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Amien.
Pada kesempatan kali ini kami dari kelompok enam akan berusaha mencoba membahas suatu masalah, yaitu pembahasan mengenai  Ekuitas dan Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif dalam mata kuliah Ekonomi Islam. Kami berusaha seobjektif mungkin meskipun pembahasan kami hanya sebatas pada kajian pustaka, tidak melakukan investigasi atau penelitian langsung. Namun hal itu tidak mengurangi pembahasan kami.
Demikianlah pengantar singkat tentang makalah kami, tidak ada kesempurnaan dalam diri manusia kecuali Allah SWT semata. Masukan serta kritikan berguna bagi kami, guna penyempurnaan pembahasan yang telah kami lakukan, terimakasih.

      Pekanbaru,    Desember 2012

PENULIS









i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….....……….i
Daftar Isi……………………………………………………………………............... ii
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................... ..1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................. ..1
C.     Tujuan dan Mamfaat.............................................................................2
BAB II            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ekuitas, Efisiensi, dan Ekonomi Kompetitif……            ………..3
1. Ekuitas……………………………………………………………            ..3
2. Efisiensi……………………………………………..………….......3
3. Ekonomi kompetitif……………………………………………... ..4
B. Ekuitas dan Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif.....            ..........................5
Sudut Pandang Nilai Pelanggan.........................................................            ..6
Ciri-ciri Keunikan.................................................................................7
BAB III          PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………….…......9
B.    Saran............……………………………………………….…............9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...………..11




                                                                       

                                                                        ii
 


































BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Pemisahan kepemilikan  perusahaan dengan manajemen perusahaan bertujuan agar keuntungan yang semaksimal mungkin dapat diperoleh dengan biaya yang seefisien mungkin. Penggunaan dana dari kepemilikan eksternal, dan pengolahan oleh manajemen yang profesional diharapkan mampu memaksimalkan pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan lingkungan bisnis yang sangat ketat.
            Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua negara melakukan reformasi di bidang ekonomi dengan mulai membuka diri terhadap perdagangan dan penanaman modal di luar batas negaranya. Pasar  modal merupakan salah satu lembaga yang berfungsi dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian di negara Indonesia yang merupakan sumber pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang dengan tujuan menggerakkan dana masyarakat untuk pengembangan dunia usaha.
            Di era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri tentunya akan selalu mengevaluasi dan menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh, dan salah satunya adalah memberikan perhatian penuh terhadap kualitas tenaga kerja. Karena dengan tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan produk yang berkualitas yang bebas dari kerusakan dan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkankan kepuasaan konsumen.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang akan dibahas adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan ekuitas, efisiensi, dan ekonomi kompetitif?
2.      Apa yang dimaksud dengan ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi kompetitif?
C.    Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
Kita dapat mengenal dan mengetahui ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi kompetitif.
Mamfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
Memberikan informasi kepada kita tentang ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi kompetitif, dan kita bisa menerapkannya dalam kegiatan ekonomi yang kita lakukan ke depannya.














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ekuitas, Efisiensi, dan Ekonomi Kompetitif
1.    Ekuitas
Ekuitas merupakan besarnya kepentingan atau hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Dapat juga disebut modal kepemilikan.
Dalam beberapa hal atau dalam kaitannya dengan kebutuhan modal untuk ekspansi, ekuitas sering juga diartikan sebagai modal kepemilikan (equity of    capital).
 Artinya jika perusahaan membutuhkan dana untuk pengembangan usaha maka salah satu alternatif sumbernya bisa berasal dari modal sendiri. Dalam hal ini perusahaan bisa menerbitkan saham baru dan menjualnya kepada pihak lain, atau pemegang saham yang ada.
2.    Efisiensi
Efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya),  mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat,  berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Misalnya suatu pekerjaan dapat dikerjakan dengan cara A dan cara B. Untuk cara A dapat dikerjakan selama 1 jam sedangkan cara B dikerjakan dengan waktu 3 jam. dengan begitu dengan cara A (cara yang benar) baru bisa dikatakan cara yang efisien bila dibandingkan dengan cara B.
3.    Ekonomi kompetitif
Persaingan atau competition, bisa juga disebut kompotitif merupakan suatu proses social, baik yang bersifat individu maupun yang bersifat kelompok. Persaingan untuk mendapatkan keuntungan tanpa menggunakan ancaman ataupun kekerasan. Persaingan antarindividu dapat dilihat dari kasus dua pemuda yang bersaing memperoleh pekerjaan. Persaingan antarkelompok dapat dilihat dari persaingan antara dua atau lebih perusahaan untuk mendapatkan suatu proyek dari pemerintah. Persaingan sealu ada di masyarakat. Disadari atau tidak, persaingan tersebut berlangsung setiap hari. Salah satunya adalah persaingan dalam bidang ekonomi.
Persaingan di bidang ekonomi  atau ekonomi kompetitif timbul karena terbatasnya alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha keras mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkannya. Namun, karena alat pemuas kebutuhan tersebut, dapat dipastikan tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi. Oleh kaena itu, terjadilah kerja sama, persaingan, bahkan konflik antar individu, antarkelompok, bahkan untuk kasus tertentu, terjadi persaingan antar manusia dengan hewan.
Contoh persaingan dalam bidang ekonomi adalah persaingan antar pedagang dalam menjalankan usahanya. Mereka bersaing mulai dari persaingan mutu, pelayanan, sampai dengan persaingan harga agar mendapatkan pembeli. Untuk kasus persaingan antarkelompok dapat dilihat dari persaingan beberapa perusahaan yang bersaing mendapatkan wilayah pasar. Mereka bersaing dengan macam cara untuk menguasai pasar.

B.     Ekuitas dan Efisiensi dalam Ekonomi Kompetitif      
Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek retrukturisasi organisasi perusahaan, akuisisi, dan merger serta aliansi strategik. Dalam aspek yang lebih operasional menyangkut manajemen finansial, produksi, pemasaran, manajemen administrasi dan manajemen sumberdaya manusia. Sementara itu masalah eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamisnya seperti tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk, fluktuasi harga input dan output, ekspansi pasar perusahaan lain,  teknologi dan pesaing. Dalam upaya  mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus  menghadapi tantangan bahkan  tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.          
            Michael E. Porter dalam bukunya yang terkenal, The competitive Advantage of Nation, 1990, mengemukakan tentang tidak adanya korelasi langsung antara dua factor prouksi (sumber daya yang melimpah dan sumber daya manusia yang murah) yang dimiliki suatu negara, yag dimanfaatkan menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan internasional.
            Pada awalnya, keunggulan kompetitif mungkin sangat didukung oleh kondisi atribut lain atau kesempatan dan peran pemerintah, dimana tingkat kompetisi suatu negara ditopang secara ketat oleh dominasi investasi dan inovasi. Akan tetapi, tidak semua negara harus melewati ketiga tahapan tersebut secara berurutan. Jika suatu nagara telah mencapai tahap domonasi maka investasi akan terjerat konsumerisme yang akhirnya kembali ke tahap yang paling rendah. Tidak semua industri ynag sukses dalam negara tertentu didukung oleh teori tersebut.
            Adapun kelompok yang banyak memilih strategi keunggulan kompetitif adalah kelompok tektoknat. Dengan menekankan dasar industrialisasi yang menggunakan teknologi canggih untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi.
                  Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif  yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Sudut Pandang Nilai Pelanggan
1.      Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
            Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan pelanggan. 
2.      Sudut Keunikan.
Keunikan  dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya kita membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate kambing serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan  di sebelah rumah makan kita. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga dengan yang Anda sajikan. Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan karena sebagian pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Anda mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Anda. 
Ciri-ciri Keunikan
(1)    Kemampuan finansial dan ekonomis.
Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan  menekan harga produk yang lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.
(2)    Kemampuan menciptakan produk strategik.
Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda. Kembali ke contoh terdahulu, misalnya Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih besar, bumbu yang lebih bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik khas, ada tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi keuntungan bisnis Anda dsb.
(3)    Kemampuan teknologi dan proses.
Perusahaan  harus memiliki ciri berbeda dalam membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .
(4)    Kemampuan keorganisasian.
Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan kebutuhan   pelanggan.  Perusahaan termasuk karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahan-perubahan karakter pelanggan, teknologi, keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.  
















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah ini adalah:
Sebuah sistem ekonomi yang efisien dapat memberi lebih banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya yang pertama mendasar dalil kesejahteraan berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien (tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar).
Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah bertujuan membuat kebijakan yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi. Namun, tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan menghapus distorsi pasar maka akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Selanjutnya yang kedua berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada beberapa distorsi pasar maka tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja yang akan bergerak ke arah yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat sektor lain yang bisa menurunkan efisiensi.
Akibat hal-hal di atas maka muncul persaingan di bidang ekonomi  atau ekonomi kompetitif karena terbatasnya alat pemuas kebutuhan dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha keras mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkannya.
B.     SARAN
Setelah kita mempelajari dan mengetahui tentang ekuitas dan efisiensi dalam ekonomi kompetitif, diharapkan agar kita dapat mengamalkan dan merealisasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari untuk meningkatkan perekonomian. Semoga lebih bermamfaat bagi kita semua. Amin!




















DATAR PUSTAKA
Halwani, Hendra R. Ekonomi Internasional dan globalisasi Ekonomi, Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. 2005.
Http://KEUNGGULAN KOMPETITIF Rona Wajah.html.
Http://Efektif dan Efisiensi _ AgusWibisono.com.html.